Pemikiran Ibnu Khaldun tentang Peradaban Islam dan Relevansinya bagi Masyarakat Modern
Kata Kunci:
Ibn Khaldun, peradaban Islam, ‘aṣabiyyah, relevansi, masyarakat modernAbstrak
Pemikiran Ibn Khaldun tentang peradaban Islam merupakan salah satu warisan intelektual Islam yang hingga kini tetap relevan untuk dikaji dalam konteks masyarakat modern.
Latar belakang penelitian ini berangkat dari fenomena krisis sosial, politik, dan moral yang dihadapi masyarakat global, yang menunjukkan pola kemunduran peradaban sebagaimana telah digambarkan Ibn Khaldun melalui konsep ‘aṣabiyyah dan siklus peradaban.
Penelitian ini bertujuan untuk menggali pemikiran Ibn Khaldun tentang peradaban Islam serta menganalisis relevansinya terhadap tantangan yang dihadapi masyarakat modern.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka, yang melibatkan penelusuran terhadap buku-buku dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dan artikel jurnal 5 tahun terakhir. Sumber data dikaji melalui analisis isi dengan langkah reduksi, penyajian, serta penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran Ibn Khaldun menekankan tiga aspek utama: pentingnya solidaritas sosial (‘aṣabiyyah), urgensi keadilan dalam tata kelola politik dan ekonomi, serta keterkaitan antara faktor geografis dan keberlanjutan peradaban.
Relevansinya dalam konteks modern terlihat pada fenomena fragmentasi sosial, korupsi, krisis kepercayaan publik, hingga degradasi lingkungan yang dapat melemahkan fondasi peradaban.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemikiran Ibn Khaldun tidak hanya bersifat historis, tetapi juga analitis dan normatif, sehingga dapat menjadi kerangka konseptual bagi masyarakat modern dalam membangun peradaban yang adil, berkelanjutan, dan berdaya saing.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Imanu

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.