Guru PAI sebagai Arsitek Karakter Religius Peserta Didik di Madrasah

Penulis

  • Muzhaffar Aiman Rabban Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta, Indonesia Penulis

Kata Kunci:

Guru PAI, Karakter Religius, Madrasah, Pembiasaan Ibadah, Keteladanan

Abstrak

Madrasah memiliki peran strategis sebagai lembaga pendidikan formal yang tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter religius peserta didik. Dalam konteks era globalisasi, arus informasi dan pengaruh budaya luar membawa tantangan serius berupa degradasi moral dan sikap keberagamaan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai arsitek karakter religius di madrasah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan subjek penelitian terdiri atas guru PAI, siswa, dan kepala madrasah. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dengan triangulasi sumber sebagai uji keabsahan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PAI berperan sebagai teladan, pembimbing, fasilitator, dan motivator dalam proses internalisasi nilai religius. Strategi yang digunakan meliputi keteladanan perilaku, pembiasaan ibadah, penanaman nilai karakter, serta bimbingan personal. Faktor pendukung seperti budaya sekolah Islami, kebijakan madrasah, dan dukungan keluarga memperkuat proses pembentukan karakter religius. Namun demikian, terdapat hambatan berupa pengaruh negatif media digital, lingkungan sosial yang kurang kondusif, rendahnya kesadaran pribadi siswa, serta keterbatasan waktu dan jumlah guru PAI. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pembentukan karakter religius di madrasah menuntut sinergi antara guru, orang tua, sekolah, dan masyarakat agar berjalan optimal, berkesinambungan, dan relevan dengan tantangan global.

Unduhan

Diterbitkan

2025-09-28

Cara Mengutip

Guru PAI sebagai Arsitek Karakter Religius Peserta Didik di Madrasah. (2025). Journal Luxfia, 1(1), 29-43. https://risetcendikia.com/index.php/journal-luxfia/article/view/19